Presiden Soeharto Anugerahkan Pangsar Sudirman dan Sultan Agung Tirtayasa Gelar Pahlawan Nasional [1]
SELASA, 10 NOVEMBER 1970, Dalam rangka
Hari Pahlawan, Presiden Soeharto hari ini menganugerahkan gelar pahlawan
nasional kepada almarhum Panglima Besar Sudirman dan almarhum Sultan
Agung Tirtayasa. Selain itu telah pula dihadiahkan Bintang Mahaputera,
Bintang Jasa, Bintang Dharma, dan Bintang Sakti kepada tujuh orang
putera Indonesia terbaik lainnya. Dalam amanatnya, Presiden mengatakan
bahwa kita harus tetap memelihara semangat yang melahirkan
kejadian-kejadian besar, tetap mengenang jasa-jasa pahlawan dan
meneruskan cita-cita mereka semua. Namun Jenderal Soeharto mengingatkan
bahwa sekalipun kita bangga atas kejadian-kejadian besar masa lampau,
bangga atas kebesaran Sriwijaya dan Majapahit, tetapi kita hidup hari
ini dan kita mau hidup lebih baik di masa depan. Karena itu yang sangat
menentukan adalah apa yang kita kerjakan hari ini dalam membangun masa
depan itu. Menurut Presiden, dalam tahap pembangunan sekarang ini kita
juga memerlukan pahlawanpahlawan pembangunan dalam segala bidang dan
tingkatan.
Sore
ini Presiden Soeharto meresmikan monumen Panglima Besar Jenderal
Sudirman di Surabaya. Bertindak sebagai Inspektur Upacara, dalam
amanatnya Presiden mengatakan bahwa dengan semangat pahlawan, kita
berjuang terus untuk menjadi pahlawan pembangunan. Menurut Presiden,
sekarang ini musuh kita yang utama adalah kemiskinan dan
keterbelakangan. (WNR).
[1]Dikutip
langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret
1973″, hal 271. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI,
Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT.
Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003