Sabtu, 23 Juli 1966
Harian Manila Times menyiarkan keterangan Letjen Soeharto bahwa Indonesia tidak akan mengakui Taiwan meskipun telah ada hubungan yang tegang antara Jakarta dan Peking. Sedangkan mengenai Vietnam, Jenderal Soeharto berpendapat bahwa biarlah Vietnam menyelesaikan masalah mereka sendiri.
Kamis, 23 Juli 1970
Presiden Soeharto meninjau Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur. Disini Presiden meninjau koperasi para siswa, dan memeriksa hampir semua ruangan yang ada di pondok tersebut, selain sempat memberikan nasihat kepada para siswanya. Kemudian Presiden menuju Ngawi, dimana usaha pembuatan huller telah menarik perhatian Presiden Soeharto.
Selasa, 23 Juli 1974.
Empat orang Inspektur Jenderal Pembangunan ( Irjenbang)dilantik oleh Presiden Soeharto dalam suatu upacara yang berlangsung di Bina Graha mulai jam 09.00 pagi ini. Keempat Irjenbang yang dilantik itu adalah E. Soekasah Somawidjaja,Marsdya, Sutopo, Mayjen.Sedjono Humardani, dan Mayjen. dr. Soedjono. Dalam pidato pelantikannya,Kepala Negara mengatakan bahwa tanggungjawab moral yang sangat berat yang dipikul oleh Pemerintah termasuk para pejabat, pegawai negeri dan pamong desa, adalah tanggungjawab kepada rakyat,yang memiliki uang dari cucuran keringatnya.Oleh sebab itu demikian Presiden.Salah satu segi penting untuk mewujudkan tanggungjawab kepada rakyat adalah melalui pengawasan, yaitu dengan mengawasi apakah setiap rupiah yang berasal dari keringat rakyat itu benar-benar digunakan sesuai dengan rencana semestinya.
Dikemukakan pula oleh Kepala Negara bahwa tangungjawab yang besar terhadap pembangunan itulah yang mendorongnya selaku Presiden/ Mandataris MPR untuk secara langsung mengawasi proyek-proyek pembangunan itu dengan bantuan Wakil Presiden. Selanjutnya , mengenai tugas para Irjenbang, Presiden Soeharto mengatakan bahwa mereka mengadakan pengawasan secara khusus apakah biaya pembangun tiap-tiap proyek telah telah benar-benar di gunakan sesuai dengan rencana semula.
Setelah upacara pelantikan para Irjenbang itu selesai. Presiden Soeharto di tempat yang sama telah menyerahkan naskah Negara Kertagama kepada menteri pendidikan dan kebudayaan, Sjarif Thajeb, untuk disimpan di Museum pusat agar dapat dipelajari dan diketahui oleh masyarakat umum. Dalam sambutan singkatnya Presiden Soeharto menyatakan bahwa penyerahan naskah ini merupakan penyerahan simbolis. Hal ini karena, Demikian Presiden,pemerintah Belanda telah berjanji untuk mengembalikan semua benda bersejarah milik bangsa Indonesia yang bersejarah yang selama ini disimpannya.
Selesai acara penyerahan naskah Negara Kertagama, Presiden Soeharto memimpin sidang kabinet terbatas bidang Kesra yang berlangsung mulai pukul 10.00 pagi ini di Bina Graha
.Sidang antara lain
Dilaporkan oleh Menteri Subroto bahwa sebagai tanggapan atas anjuran Presiden Soeharto beberapa waktu yang lalu. FBSI kini telah membentuk dewan pengurus daerah di 23 provinsi. Sebagaimana diketahui, beberapa waktu yang lalu Kepala Negara menganjurkan agar dalam perusahaan-perusahaan dibentuk serikat-serikat buruh.
Empat orang Inspektur Jenderal Pembangunan ( Irjenbang)dilantik oleh Presiden Soeharto dalam suatu upacara yang berlangsung di Bina Graha mulai jam 09.00 pagi ini. Keempat Irjenbang yang dilantik itu adalah E. Soekasah Somawidjaja,Marsdya, Sutopo, Mayjen.Sedjono Humardani, dan Mayjen. dr. Soedjono. Dalam pidato pelantikannya,Kepala Negara mengatakan bahwa tanggungjawab moral yang sangat berat yang dipikul oleh Pemerintah termasuk para pejabat, pegawai negeri dan pamong desa, adalah tanggungjawab kepada rakyat,yang memiliki uang dari cucuran keringatnya.Oleh sebab itu demikian Presiden.Salah satu segi penting untuk mewujudkan tanggungjawab kepada rakyat adalah melalui pengawasan, yaitu dengan mengawasi apakah setiap rupiah yang berasal dari keringat rakyat itu benar-benar digunakan sesuai dengan rencana semestinya.
Dikemukakan pula oleh Kepala Negara bahwa tangungjawab yang besar terhadap pembangunan itulah yang mendorongnya selaku Presiden/ Mandataris MPR untuk secara langsung mengawasi proyek-proyek pembangunan itu dengan bantuan Wakil Presiden. Selanjutnya , mengenai tugas para Irjenbang, Presiden Soeharto mengatakan bahwa mereka mengadakan pengawasan secara khusus apakah biaya pembangun tiap-tiap proyek telah telah benar-benar di gunakan sesuai dengan rencana semula.
Setelah upacara pelantikan para Irjenbang itu selesai. Presiden Soeharto di tempat yang sama telah menyerahkan naskah Negara Kertagama kepada menteri pendidikan dan kebudayaan, Sjarif Thajeb, untuk disimpan di Museum pusat agar dapat dipelajari dan diketahui oleh masyarakat umum. Dalam sambutan singkatnya Presiden Soeharto menyatakan bahwa penyerahan naskah ini merupakan penyerahan simbolis. Hal ini karena, Demikian Presiden,pemerintah Belanda telah berjanji untuk mengembalikan semua benda bersejarah milik bangsa Indonesia yang bersejarah yang selama ini disimpannya.
Selesai acara penyerahan naskah Negara Kertagama, Presiden Soeharto memimpin sidang kabinet terbatas bidang Kesra yang berlangsung mulai pukul 10.00 pagi ini di Bina Graha
.Sidang antara lain
Dilaporkan oleh Menteri Subroto bahwa sebagai tanggapan atas anjuran Presiden Soeharto beberapa waktu yang lalu. FBSI kini telah membentuk dewan pengurus daerah di 23 provinsi. Sebagaimana diketahui, beberapa waktu yang lalu Kepala Negara menganjurkan agar dalam perusahaan-perusahaan dibentuk serikat-serikat buruh.
Dalam pembinaan ketenagakerjaan ini, Pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan dalam menyelesaikan perselisihan perburuhan. Dalam hubungan ini Kepala Negara menggariskan agar pengaturan-pengaturan dalam bidang ketenaga kerjaan benar-benar dilandaskan pada Pancasila, sehingga kaum buruh dan majikan dapat bertenggang rasa.
Selasa.23 Juli 2016.
Presiden Soeharto pagi ini mengadakan pertemuan dengan beberapa menteri di Bina Graha. Hadir dalam pertemuan itu Menteri Negara Riset prof.Dr. Sumitro Djojohadikusumo,Menteri PAN Dr,JB Sumarlin,Menteri Perhubungan Prof. Dr. Emil Salim, Menteri Pertambangan Prof.Dr. Sadli, Menteri Kehakiman Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, Menteri Pdan K Dr. Sjarif Thajeb serta Kepala Staf Kopkamtib laksamana Soedomo.
Dalam pertemuan ini Presiden menginstruksikan kepada para menteri dan Kaskopkantib agar memberikan penjelasan lebih banyak kepada dosen-dosen tentangperkembangan ekonomi yang telah dicapai selama pelita 1 dan II, serta apa yang hendak dicapai dalam Pelita berikutnya. Tujuannya ialah supaya mereka memperoleh bahan untuk dikaji. menurut keterangan Menteri P dan K, kebijaksanaan ini dimaksudkan untuk mengajak mahasiswa berdialog dengan pemerintah.
Dialog itu diadakan secara terbuka yang disertai dengan tanya jawab.Selain itu juga pemerintah akan menyediakan bahan-bahan yang di berikan secara lengkap.Tujuan penyelenggaraan pertemuan semacam tentang pembangunan ,terutama apa yang telah dicapai dan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah. Hal ini juga dapat pula meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam pembangunan . Untuk itu mahasiswa diharapkan lebih banyak menyumbangkan pikiran mereka melalui saluran yang ada seperti DPR atau dialog langsung dengan menteri. mahasiswa itu adalah partner Pemerintah,karena itu tidak benar mahasiswa adalah penghambat jalannya pembangunan.
Setelah menghadap Presiden Soeharto siang ini di Bina Graha, Menteri/Sekertaris Negara Sudharmono mengumumkan rencana keberngkatan Pressiden Soeharto dan rombongan untuk menghadiri KTT ASEAN di kuala Lumpur pada tanggal 4 dan 5 Agustus yang datang.
KTT ini didahului oleh pertemuan antara ASEAN dan Para perdana menteri Jepang, Australia, dan Selandia Baru pada tanggal 3 Agustus. Delegasi Indonesia akan cukup besar karena KTT ASEAN in sangat penting serta menyangkut banyak bidang.Dalam KTT itu para Kepala Pemerintah ASEAN akan meninjau hasil-hasil pelaskanaan keputusan-keputusan KTT ASEAN di Bali tahun yang lalu.
Presiden Soeharto pada pukul 17,25 sore ini, secara resmi membuka pon IX di Stadion Utama Senayan,Jakarta.pada pembukaan PON tersebut, Presiden didampingi oleh Ibu Tien Soeharto dan Wakil Presiden / Ketua KONI Pusat Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Presiden meresmikan PON ini dengan ucapan; "Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuas,Pekan Olarga Nasional saya nyatakan dibuka'
Senin, 23 Juli 1984.
Bertempat di Bina Graha, pada jam 09.00 pagi ini,Kepala Negara menerima para peserta Musyawarah pimpinan Paripurna KNPI, Sesuai permintaan KNPI, pada kesempatan itu Presiden telah memberikan wejangan yang panjang lebar sebagai bekal untuk menyiapkan Kongres ke-4 KNPI yang akan dilangsungkan pada bulan Oktober mendatang.
Dalam wejangannya, sedikitnya ada empat hal pokok yang dipesankan Kepala Negar,pertama,kita semua, dan khusunya para pemuda-pemudi, harus memiliki dan menghayati kepancasilaan yang kokoh,yang bulat dan mantap. Jiwa dan semangat serta tingkah laku yang mencerminkan kepancsilaan itulah yang harus diusahakan dan diperjuangkan oleh setiap pemuda dan oleh KNPI. kedua, sebagai wadah bersama, KNPI perlu menyalurkan gerak generasi muda, sehingga menjadi benar-benar bermanfaat, bukan saja bagi generasi muda sendiri, tetapi juga bagi bangsa kita secara menyeluruh.
ketiga, KNPI benar-benar dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam dirinya. Menurut Presiden, salah satu kunci penting bagi persatuan dan kesatuan KNPI adalah sikap tunduk dan taat terhadap aturan-aturan dasar, baik yang tertulis maupun yang telah tumbuh menjadi tradisi organisasi ini, Keempat, Kaderisasi yang terus menerus tumbuh secara wajar,sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan generasi muda dan KNPI khususnya.
Kamis, 23 Juli 1987.
Peringatan Hari Anak Nasional 1987 yang berlangsung di Balai Sidang Senayan pagi ini dihadiri oleh Presiden dan Ibu Soeharto. Dalam kata sambutannya,Presiden Soeharto antara lain mengajak kita untuk menjadikan peringatan Hari Anak Nasional 1987 ini sebagai momentum kebanggaan ini harus bangkit secara wajar, karena mereka berperilku bersih dan sehat, yang akan menjadi dasar pengembangan disiplin dan perilaku tertib. karena itu pelayanan kita kepada anak sama sekali bukan memanjakan, tetapi membantu mereka untuk berprilaku bersih dan sehat.
Kepala Negara juga mengajak agar kita semua melihat apa yang kita lakukan dan bimbingan yang telah kita berikan kepada anak-anak kita di tahun-tahun yang lalu dan apa yang perlu kita kerjakan di tahun-tahun yang akan datang. Tujuan utama kita adalah mengantarkan mereka agar kelak menjadi warganegara yang bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri dan sekaligus bertanggungjawab terhadap bangsa dan negaranya.
Sabtu, 23 Juli 1988.
Menteri perdagangan kerajaan Marokko, Abdellah azmani, pada pukul 08,00 pagi ini diterima Presiden Soeharto di Cendana.Dalam pertemuan yang berlangsung selama setengah jam itu telah dibicarakan masalah kerjasama perdaagangan antarakedua negara dalam rangka kerjasama Selatan -selatan. Sehubungan dengan itu, pihak Marokko menyatakan keinginanya untuk mengirim utusan dagang ke Indonesia untuk mempelajari kemungkinan meningkatkan impor dari Indonesia.Hingga saat ini neraca perdagangan antara kedua negara tercatat surplus untuk Marokko.
Presiden Soeharto pagi ini mengadakan pertemuan dengan beberapa menteri di Bina Graha. Hadir dalam pertemuan itu Menteri Negara Riset prof.Dr. Sumitro Djojohadikusumo,Menteri PAN Dr,JB Sumarlin,Menteri Perhubungan Prof. Dr. Emil Salim, Menteri Pertambangan Prof.Dr. Sadli, Menteri Kehakiman Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, Menteri Pdan K Dr. Sjarif Thajeb serta Kepala Staf Kopkamtib laksamana Soedomo.
Dalam pertemuan ini Presiden menginstruksikan kepada para menteri dan Kaskopkantib agar memberikan penjelasan lebih banyak kepada dosen-dosen tentangperkembangan ekonomi yang telah dicapai selama pelita 1 dan II, serta apa yang hendak dicapai dalam Pelita berikutnya. Tujuannya ialah supaya mereka memperoleh bahan untuk dikaji. menurut keterangan Menteri P dan K, kebijaksanaan ini dimaksudkan untuk mengajak mahasiswa berdialog dengan pemerintah.
Dialog itu diadakan secara terbuka yang disertai dengan tanya jawab.Selain itu juga pemerintah akan menyediakan bahan-bahan yang di berikan secara lengkap.Tujuan penyelenggaraan pertemuan semacam tentang pembangunan ,terutama apa yang telah dicapai dan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah. Hal ini juga dapat pula meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam pembangunan . Untuk itu mahasiswa diharapkan lebih banyak menyumbangkan pikiran mereka melalui saluran yang ada seperti DPR atau dialog langsung dengan menteri. mahasiswa itu adalah partner Pemerintah,karena itu tidak benar mahasiswa adalah penghambat jalannya pembangunan.
Setelah menghadap Presiden Soeharto siang ini di Bina Graha, Menteri/Sekertaris Negara Sudharmono mengumumkan rencana keberngkatan Pressiden Soeharto dan rombongan untuk menghadiri KTT ASEAN di kuala Lumpur pada tanggal 4 dan 5 Agustus yang datang.
KTT ini didahului oleh pertemuan antara ASEAN dan Para perdana menteri Jepang, Australia, dan Selandia Baru pada tanggal 3 Agustus. Delegasi Indonesia akan cukup besar karena KTT ASEAN in sangat penting serta menyangkut banyak bidang.Dalam KTT itu para Kepala Pemerintah ASEAN akan meninjau hasil-hasil pelaskanaan keputusan-keputusan KTT ASEAN di Bali tahun yang lalu.
Presiden Soeharto pada pukul 17,25 sore ini, secara resmi membuka pon IX di Stadion Utama Senayan,Jakarta.pada pembukaan PON tersebut, Presiden didampingi oleh Ibu Tien Soeharto dan Wakil Presiden / Ketua KONI Pusat Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Presiden meresmikan PON ini dengan ucapan; "Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuas,Pekan Olarga Nasional saya nyatakan dibuka'
Senin, 23 Juli 1984.
Bertempat di Bina Graha, pada jam 09.00 pagi ini,Kepala Negara menerima para peserta Musyawarah pimpinan Paripurna KNPI, Sesuai permintaan KNPI, pada kesempatan itu Presiden telah memberikan wejangan yang panjang lebar sebagai bekal untuk menyiapkan Kongres ke-4 KNPI yang akan dilangsungkan pada bulan Oktober mendatang.
Dalam wejangannya, sedikitnya ada empat hal pokok yang dipesankan Kepala Negar,pertama,kita semua, dan khusunya para pemuda-pemudi, harus memiliki dan menghayati kepancasilaan yang kokoh,yang bulat dan mantap. Jiwa dan semangat serta tingkah laku yang mencerminkan kepancsilaan itulah yang harus diusahakan dan diperjuangkan oleh setiap pemuda dan oleh KNPI. kedua, sebagai wadah bersama, KNPI perlu menyalurkan gerak generasi muda, sehingga menjadi benar-benar bermanfaat, bukan saja bagi generasi muda sendiri, tetapi juga bagi bangsa kita secara menyeluruh.
ketiga, KNPI benar-benar dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam dirinya. Menurut Presiden, salah satu kunci penting bagi persatuan dan kesatuan KNPI adalah sikap tunduk dan taat terhadap aturan-aturan dasar, baik yang tertulis maupun yang telah tumbuh menjadi tradisi organisasi ini, Keempat, Kaderisasi yang terus menerus tumbuh secara wajar,sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan generasi muda dan KNPI khususnya.
Kamis, 23 Juli 1987.
Peringatan Hari Anak Nasional 1987 yang berlangsung di Balai Sidang Senayan pagi ini dihadiri oleh Presiden dan Ibu Soeharto. Dalam kata sambutannya,Presiden Soeharto antara lain mengajak kita untuk menjadikan peringatan Hari Anak Nasional 1987 ini sebagai momentum kebanggaan ini harus bangkit secara wajar, karena mereka berperilku bersih dan sehat, yang akan menjadi dasar pengembangan disiplin dan perilaku tertib. karena itu pelayanan kita kepada anak sama sekali bukan memanjakan, tetapi membantu mereka untuk berprilaku bersih dan sehat.
Kepala Negara juga mengajak agar kita semua melihat apa yang kita lakukan dan bimbingan yang telah kita berikan kepada anak-anak kita di tahun-tahun yang lalu dan apa yang perlu kita kerjakan di tahun-tahun yang akan datang. Tujuan utama kita adalah mengantarkan mereka agar kelak menjadi warganegara yang bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri dan sekaligus bertanggungjawab terhadap bangsa dan negaranya.
Sabtu, 23 Juli 1988.
Menteri perdagangan kerajaan Marokko, Abdellah azmani, pada pukul 08,00 pagi ini diterima Presiden Soeharto di Cendana.Dalam pertemuan yang berlangsung selama setengah jam itu telah dibicarakan masalah kerjasama perdaagangan antarakedua negara dalam rangka kerjasama Selatan -selatan. Sehubungan dengan itu, pihak Marokko menyatakan keinginanya untuk mengirim utusan dagang ke Indonesia untuk mempelajari kemungkinan meningkatkan impor dari Indonesia.Hingga saat ini neraca perdagangan antara kedua negara tercatat surplus untuk Marokko.
Minggu, 23 Juli 1989
Presiden dan Ibu Soeharto meresmikan bendungan Palasari yang terletak di kabupaten Jembrana. Bendungan yang dibangun dengan biaya sebesar Rp. 9 miliar itu mampu mengairi sawah seluas 13.000 hektar. Dengan demikian sawah-sawah tadah hujan di daerah Palasari dan sekitarnya dapat diubah menjadi sawah yang beririgasi.
Dalam pidato sambutannya, setelah berbicara tentang manfaat bendungan yang baru dirsesmikannya itu Kepala Negara meminta agar lahan sabuk hijau sekitar bendungan dijaga kelestariannya.pada kesempatan itu Kepala Negara antara lain menegaskan bahwa masyarakat mempunyai hak untuk menyampaikan secara terbuka berbagai gagasan dan usul. Tetapi diingatkannya bahwa ketrbukaan itu dibatasi antara lain oleh pancasila, UUD 1945, dan pikiran sehat.
Selain itu yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan keterbukaan adalah ikut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga tidak akan timbul masalah SARA.
Selasa, 23 Juli 1991.
Pada jam 10.00 pagi ini, Presiden Soeharto meresmikan hotel megah " The Grand Hyatt Jakarta"Hotel yang terletak di jantung ibukota ini memiliki 450 kamar, teramasuk 18 suite eksekutif, 2 grand suite, 2 penhtouse suite,dan 15 apartemen mewah.Menyambut kehadiran hotel mewah ini, Kepala Negara mengatakan bahwa pintu gerbang utama negeri kita,pusat dunia usaha, pariwisata,dan sekaligus ibukota negara sumbangan yang positif bagi pembangunan kepariwisataan kita dalam rangka pembangunan nasional pada umumnya.
Presiden Singapura dan Nyonya Wee Kim Wee siang ini tiba di Jakarta dalam rangka kunjugan kenegaraan sampai hari jum,at Ia beserta rombongan disambut oleh Presiden Soeharto dalam suatu upacara kenegaraan di Istana Negara. Dalam rangka kerjasama ASEAN,kita juga telah sepakat untuk dapat lebih banyak lagi mengadakan Kerjasama yang nyata, terutama dalamproyek-proyek ekonomi dan industri.Dalam kaitan ini kita sangat berbesar hati meyaksikan perkembangannya. antara lain Batam-Singapura-Johor, yang telah kita sepakati bersama.
Lebih Jauh dikatakan Presiden Soeharto bahwa ia percaya bahwa selain bermanfaat bagi pihak -pihak yang bersangkutan,kerjasama Segitiga Pertumbuhan itu akan membawa manfaat bagi negara-negara anggota ASEAN lainnya.Kita mengusahakan agar kerjasama ini merupakan bagian dari proses mengembangkan kerjasama ekonomi dan industri, dalam menghadapi era globalisasi ekonomi dan industri, dalam meningkatkan perdagangan serta kerjasama ekonomi di Asia Pasifik.
Dalam pidato sambutannya, setelah berbicara tentang manfaat bendungan yang baru dirsesmikannya itu Kepala Negara meminta agar lahan sabuk hijau sekitar bendungan dijaga kelestariannya.pada kesempatan itu Kepala Negara antara lain menegaskan bahwa masyarakat mempunyai hak untuk menyampaikan secara terbuka berbagai gagasan dan usul. Tetapi diingatkannya bahwa ketrbukaan itu dibatasi antara lain oleh pancasila, UUD 1945, dan pikiran sehat.
Selain itu yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan keterbukaan adalah ikut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga tidak akan timbul masalah SARA.
Selasa, 23 Juli 1991.
Pada jam 10.00 pagi ini, Presiden Soeharto meresmikan hotel megah " The Grand Hyatt Jakarta"Hotel yang terletak di jantung ibukota ini memiliki 450 kamar, teramasuk 18 suite eksekutif, 2 grand suite, 2 penhtouse suite,dan 15 apartemen mewah.Menyambut kehadiran hotel mewah ini, Kepala Negara mengatakan bahwa pintu gerbang utama negeri kita,pusat dunia usaha, pariwisata,dan sekaligus ibukota negara sumbangan yang positif bagi pembangunan kepariwisataan kita dalam rangka pembangunan nasional pada umumnya.
Presiden Singapura dan Nyonya Wee Kim Wee siang ini tiba di Jakarta dalam rangka kunjugan kenegaraan sampai hari jum,at Ia beserta rombongan disambut oleh Presiden Soeharto dalam suatu upacara kenegaraan di Istana Negara. Dalam rangka kerjasama ASEAN,kita juga telah sepakat untuk dapat lebih banyak lagi mengadakan Kerjasama yang nyata, terutama dalamproyek-proyek ekonomi dan industri.Dalam kaitan ini kita sangat berbesar hati meyaksikan perkembangannya. antara lain Batam-Singapura-Johor, yang telah kita sepakati bersama.
Lebih Jauh dikatakan Presiden Soeharto bahwa ia percaya bahwa selain bermanfaat bagi pihak -pihak yang bersangkutan,kerjasama Segitiga Pertumbuhan itu akan membawa manfaat bagi negara-negara anggota ASEAN lainnya.Kita mengusahakan agar kerjasama ini merupakan bagian dari proses mengembangkan kerjasama ekonomi dan industri, dalam menghadapi era globalisasi ekonomi dan industri, dalam meningkatkan perdagangan serta kerjasama ekonomi di Asia Pasifik.
Penyusun : Eren