Presiden Soeharto Intruksikan Pelajari Sistem Pengembangan Panas Bumi Filipina[1]
SABTU, 4 OKTOBER 1980, Presiden Soeharto
menginstruksikan kepada Menteri Pertambangan Energi Subroto, agar
mempelajari sistem Filipina mengembangkan sumber energi panas bumi. Di
ASEAN, Filipina merupakan negara yang termaju dalam hal ini, karena
negeri itu sudah membangun sumber tenaga panas buminya sejak tahun
1973/1974. Kini tenaga panas bumi Filipina berkekuatan 4.500 megawatt.
Demikian dikatakan Prof. Subroto setelah menghadap Presiden di Cendana
pagi ini. Dalam pertemuan dengan Presiden itu hadir pula Direktur Utama
Pertamina, Piet Haryono, dan Menteri/Sekretaris Negara, Sudharmono.
(AFR).
[1]
Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret
1983″, hal 343. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI,
Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT.
Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.