Lantik Empat Duta Besar, Presiden Soeharto: Konfrontasi Bukan Jalan Pemecahan Masalah[1]
SABTU, 6 OKTOBER 1979, Presiden Soeharto
di Istana Merdeka hari ini melantik empat duta besar RI yang baru. Para
duta besar itu adalah Imam Soepomo untuk Iran dan Oman, Sajid Basuki
Sastrohartojo untuk Bangladesh, Joost Olivier Rotty untuk Bulgaria dan
Anak Agung Gede Oke Djelantik untuk Argentina merangkap Uruguay dan
Chili.
Dalam
amanatnya, Kepala Negara antara lain mengatakan bahwa pembangunan dunia
yang lebih adil dan lebih maju akan sulit dapat dicapai melalui
konfrontasi. Pengalaman dunia dalam dasawarsa terakhir ini menunjukkan
bahwa konfrontasi bukanlah jalan keluar yang baik bagi penyelesaian
berbagai masalah umat manusia. Bangsa-bangsa sekarang telah tiba pada
tingkat hubungan yang demikian erat, sehingga saling membutuhkan dan
nasibnya saling bergantungan.
Ditegaskan oleh Presiden bahwa yang
penting adalah adanya kemauan semua pihak untuk berembuk bersama dan
menemukan jalan keluar yang menguntungkan bagi semua pihak. Untuk ini
semua negara harus bersedia mengembangkan saling mengerti, saling hormat
menghormati, saling percaya, saling bantu membantu dan tidak mencampuri
urusan dalam negeri pihak lain. (AFR).
[1]
Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret
1983″, hal 213-214. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI,
Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT.
Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.