Presiden Soeharto Meninjau Pengungsi Vietnam Pulau Galang
Menuju Singapura, Temui Lee Kwan Yew[1]
SENIN, 17 SEPTEMBER 1979 Dengan
menggunakan pesawat Hercules C-130 TNI-AU, pagi ini Presiden Soeharto
meninggalkan Jakarta menuju Tanjung Pinang, Riau Kepulauan. Dari Tanjung
Pinang, Presiden kemudian melanjutkan perjalanan menuju Pulau Galang,
dengan helikopter, untuk meninjau tempat pemrosesan pengungsi Vietnam.
Dalam peninjauan ini Presiden didampingi oleh Menteri/Sekretaris Negara,
Sudharmono, Menteri Hankam/Pangab, Jenderal M Jusuf, KSAU Ashadi
Tjahjadi, Panglima Kowilhan I, Letjen. Mantik.
Selesai meninjau, dengan menggunakan
helikopter Presiden meneruskan perjalanan ke Singapura, dalam rangka
kunjungan kerja selama dua hari. Tiba di bandar udara Paya Lebar,
Singapura, pada jam 15.00 waktu setempat, Presiden disambut oleh PM Lee
Kuan Yew beserta pejabat-pejabat tinggi Singapura Iainnya.
Sore ini Presiden Soeharto mengadakan
pembicaraan tidak resmi dengan PM Lee Kuan Yew selama satu jam.
Pembicaraan yang berlangsung di Istana Negara itu mencakup
masalah-masalah regional dan internasional. Fokus permasalahan yang
disinggung adalah sekitar upaya negara-negara ASEAN untuk memperkuat
ketahanan nasional masing-masing didalam menghadapi situasi dunia dan
perkembangan regional dewasa ini.
Melalui seorang utusannya,
Menteri/Sekretaris Negara hari ini menyampaikan surat Presiden Soeharto
kepada para camat di seluruh Jawa Tengah. Surat yang berisikan sejumlah
pertanyaan mengenai intensifikasi pertanian dalam rangka peningkatan
produksi pangan itu disampaikan melalui para bupati seluruh Jawa Tengah
yang hari ini berkumpul di Kantor Gubernur di Semarang.
Surat tersebut diharapkan sudah diterima
oleh para camat pada keesokan harinya. Para camat diberi kesempatan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut selama satu minggu.
Jawaban mereka sudah harus disampaikan kepada Gubernur Jawa Tengah pada
tanggal 28 September melalui para. bupati. Dua hari kemudian menerima
jawabanjawaban itu akan disampaikan oleh Gubemur Jawa Tengah kepada
Presiden di Bina Graha, Jakarta. (AFR).
[1]
Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret
1983″, hal 204-205. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI,
Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT.
Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.