Buka Munas Golkar, Presiden Soeharto: Golkar Harus Berorientasi Rakyat[1]
JUM’AT, 20 OKTOBER 1978, Bertempat di Pertamina Cottage,
Pantai Kuta, Bali, pukul 10.00 pagi ini Presiden Soeharto membuka
Musyawarah Nasional Golkar. Musyawarah Nasional ini diadakan dalam
rangka memperingati ulang tahun Golkar yang ke-14.
Dalam
amanatnya, Kepala Negara antara lain mengatakan bahwa sebagai suatu
kekuatan politik, Golkar mempakan sarana utama dalam mewujudkan
kehidupan demokrasi di Indonesia. Inti kehidupan demokrasi adalah
prinsip kedaulatan rakyat. Oleh karena itu Golkar harus benar-benar
berorientasi kepada rakyat, yang harus tampak dalam usaha-usaha
mewujudkan Masyarakat Pancasila yang kita cita-citakan.
Hal ini sengaja dikemukakan oleh
Presiden sebab masalah ini merupakan masalah yang sangat strategis,
lebih-lebih kalau dikaitkan dengan tahun-tahun pelaksanaan Repelita III
yang merupakan tahun-tahun yang menentukan kemungkinan berhasilnya
pembangunan jangka panjang kita. Dalam menghadapi saat-saat yang
menentukan itu, kita semua harus mempunyai wawasan jauh ke depan. Kita
harus mampu meletakkan landasan yang kokoh untuk tegaknya kehidupan
demokrasi Pancasila. Demikian Presiden. (AFR).
[1]
Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret
1983″, hal 76. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI,
Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT.
Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.