Presiden Soeharto: Dibutuhkan Sarjana Yang Bisa Mengajarkan Bertani Secara Modern
Hadiri Wisuda dan Peringatan Dasawarsa I IPB[1]
SABTU, 8 SEPTEMBER 1973, Pagi ini
Presiden Soeharto menghadiri acara Wisuda Sarjana dan Peringatan
Dasawarsa I IPB di Bogor. Dalam kata sambutannya, Kepala Negara antara
lain mengatakan bahwa salah satu masalah yang menonjol dalam pembangunan
adalah menentukan cara-cara bagaimana petani dan desa secara bertahap
mampu berdiri kokoh diatas kemampuannya sendiri.
Diungkapkannya bahwa jawaban yang
diberikan pemerintah sekarang ini adalah intensifikasi pertanian, yaitu
usaha menaikkan produksi pada lahan yang sama. Hal itu selama ini
dikerjakan melalui Pancausaha, yaitu penyediaan irigasi yang baik,
penggunaan bibit unggul, penggunaan pupuk, penggunaan pestisida, dan
cara bertanam yang lebih baik.
Selanjutnya Presiden mengatakan bahwa
sektor pertanian sebagai titik berat dan penggerak pembangunan
memerlukan tenaga-tenaga berpendidikan tinggi. Sarjana yang dibutuhkan
adalah yang dapat menunjukkan dan mengajarkan cara-cara bertani yang
modern, yang mampu menemukan cara-cara efisien dalam membangun pertanian
dan mampu menemukan bibit-bibit unggul. Ditegaskannya bahwa pembangunan
pertanian tidak berhenti pada swasembada pangan saja, melainkan juga
perbaikan mutu makanan sebagai syarat penting bagi bangsa yang sehat.
(AFR)
[1]
Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret
1978″, hal 49-50. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI,
Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT.
Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.