Presiden Soeharto Bahas Pembajakan Pesawat MNA dan Keamanan Penerbangan
(Juga Melantik Mayjen. Sudharmono SH menjadi Sekretaris Negara)[1]
SABTU, 8 APRIL 1972, Presiden
Soeharto pagi ini mengadakan pertemuan dengan KASAU, Marsekal Suwoto
Sukendar, di Istana Merdeka. Dalam pertemuan itu telah dibahas mengenai
usaha pembajakan pesawat MNA pada tanggal 5 April yang lalu. Presiden
mengatakan bahwa pembajakan tersebut merupakan suatu tindakan kriminal
yang tidak dapat ditolerir. Presiden meminta perhatian Marsekal Suwoto
Sukendar untuk benar-benar menjamin keamanan penerbangan, mengingat
pentingnya hubungan udara bagi kepentingan pembangunan dewasa ini.
Pagi ini bertempat di Istana Negara,
Presiden Soeharto melantik Mayjen. Sudharmono SH menjadi Sekretaris
Negara. Dalam amanatnya Presiden mengatakan bahwa betapa luas dan
beratnya jabatan Sekretaris Negara itu. Tugas pokok Sekretariat Negara
adalah membantu Presiden dalam memperlancar pelaksanaan tugasnya yang
bersangkutan dengan penyelenggaraan administrasi negara dan pemerintah
dalam arti yang luas. Selain itu, Sekretariat Negara juga harus
memberikan pelayanan administrasi bagi lembaga-lembaga pemerintah
non-departemental. Dengan melihat pengalaman, kemampuan, dan pengabdian
tugas selama ini, “saya yakin Jenderal Sudharmono dapat melakukan tugas
yang saya percayakan ini dengan sebaik-baiknya”. (AFR)
[1] Dikutip Langsung dari Buku Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973, hal. 431.