Presiden Soeharto Serahkan Sejumlah Kapal Kepada Para Gubernur Indonesia Timur
Perpecahan PWI Merupakan Masalah Serius[1]
SABTU, 24 OKTOBER 1970, Hari ini di Bina
Graha Presiden Soeharto menyerahkan sejumlah kapal kepada
gubernur-gubernur dari Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Selatan, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. Sulawesi
Utara menerima tiga buah kapal, Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Timur
masing-masing dua buah, dan Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur serta
Maluku masing-masing satu buah. Kapal-kapal yang dibuat oleh galangan
kapal dalam negeri itu berharga Rp. 40 juta sebuah.
Pada waktu penyerahannya, Presiden
berpesan agar kapal-kapal tersebut jangan dijadikan sebagai kendaraan
para pejabat daerah yang melakukan turne, sebagaimana nasib lima
buah kapal yang telah diserahkan kepada Irian Barat. Jenderal Soeharto
menegaskan bahwa kapal-kapal tersebut hendaknya digunakan untuk
mengamankan dan mempertinggi produksi daerah-daerah dalam rangka Pelita.
Presiden Soeharto menilai perpecahan
dalam tubuh PWI sebagai suatu masalah yang serius. Demikian dikatakan
oleh Menteri Penerangan Budiardjo setelah melaporkan perkembangan dalam
organisasi wartawan tersebut kepada Presiden. Sebagaimana diketahui
perpecahan itu timbul setelah anggota-anggota PWI mengadakan kongres di
Palembang baru baru ini. (AFR).
[1]
Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23
Maret 1973″, hal 267. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden
RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT.
Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003.