Presiden Soeharto: Penanaman Modal Asing Tidak Semua Sektor[1]
JUM’AT, 13 SEPTEMBER 1968, Di Istana Merdeka hari ini Presiden Soeharto menerima sejumlah pengusaha asing yang tergabung dalam Business International Indonesia Roundtable,
yang dipimpin oleh Elliot B Haynes. Kepada para pengusaha itu Presiden
Soeharto kembali mengatakan bahwa Indonesia membuka kesempatan yang luas
bagi investasi asing. Akan tetapi ditegaskan pula bahwa penanaman modal
asing ini hanya dibolehkan dalam sektor-sektor yang belum atau tidak
dapat dilaksanakan oleh pemodal Indonesia sendiri. Sebagai gambaran bagi
para pengusaha asing tersebut, pada kesempatan itu Presiden juga secara
umum telah menjelaskan tentang sistem ekonomi dan titik sentral
pembangunan di Indonesia. Dikemukakan oleh Presiden bahwa titik sentral
pembangunan Indonesia adalah pada sektor pertanian, karena struktur
ekonominya saat ini adalah agraris yang berorientasi ekspor. (AFR).
[1]
Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23
Maret 1973″, hal 46-47. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden
RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT.
Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003.