Presiden Soeharto Akhiri dan Jelaskan Kunjungannya Ke Sumatera[1]
RABU, 04 SEPTEMBER 1968, Presiden
Soeharto beserta rombongan siang ini tiba kembali di ibukota dari
kunjungan kerja di Sumatera. Kunjungan kerja tersebut bermula sejak
tanggal 26 Agustus. Setiba kembali di ibukota, Presiden langsung
memberikan keterangan pers mengenai kunjungannya di empat provinsi di
Sumatera bahagian Utara. Menurut Persiden, selain meninjau keadaan
pembangunan di keempat daerah tersebut, ia juga mengadakan briefing
dengan para gubernur dan pejabat-pejabat daerah lainnya, serta dengan
masyarakat pada umumnya. Dalam briefing tersebut Presiden Soeharto
membahas empat masalah pokok dalam masa pembangunan ini, yaitu
stabilisasi politik, stabilisasi ekonomi, persiapan Repelita I,dan
peranan daerah dalam pembangunan nasional.
Khususnya mengenai masalah pembangunan
daerah yang senantiasa merupakan pembahasan penting di daerah-daerah
selama ini, Presiden mengatakan bahwa ia selalu menjelaskan masalah dini
dalam setiap perjumpaan dengan masyarakat di daerah-daerah yang
dikunjunginya. Presiden Soeharto merasakan ini sebagai hal yang penting
sekali sehingga perlu menjelaskan kepada masyarakat di daerah-daerah
bagaimana hubungan antara pembangunan nasional dan pembangunan daerah.
Menurutnya, pembangunan nasional dan pembangunan daerah bukanlah sesuatu
yang harus dipertentangkan. Kita harus meletakkan persoalan ini dalam
rangkaian kesatuan nasional. Dalam hubungan ini pemerintah
memperhitungkan potensi dan kepentingan-kepentingan daerah, sehingga
pembangunan nasional dan pembangunan daerah dapat saling menunjang.
(AFR).
[1]
Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23
Maret 1973″, hal 45. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI,
Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT.
Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003.