Presiden Soeharto Tinjau Pelabuhan Olele, Proyek Peternakan Sibreh dan Temui Mahasiswa[1]
SABTU, 31 AGUSTUS 1968, Hari ini adalah
hari kedua dan terakhir dari kunjungan kerja Presiden Soeharto di
Provinsi Aceh. Pada kesempatan ini, Presiden Soeharto telah meninjau
Pelabuhan Olele, Banda Aceh. Pelabuhan alam ini tampaknya sudah berada
dalam situasi yang memperihatinkan dan memerlukan perhatian besar. Dalam
kunjungan itu, Presiden menaruh perhatian yang dalam pada usaha-usaha
rehabilitasi yang dilakukan di pelabuhan tersebut. Selain pelabuhan,
Presiden meninjau proyek peternakan di Sibreh, dimana ia telah
memberikan hadiah sebesar Rp. 22.000,- untuk pemilik tiga ekor sapi
terbaik diantara 25 ekor yang dipamerkan. Pada kesempatan itu Presiden
Soeharto menyerukan agar kaum tani tergerak di dalam bermacam-macam
bidang usaha, seperti peternakan, pertanian, perkebunan; barulah dengan
demikian para petani akan dapat meningkatkan kehidupan ekonomi mereka,
demikian Presiden Soeharto.
Dalam kunjungan di Daerah Istimewa Aceh
ini, Presiden Soeharto telah bertemu muka dengan pejabat-pejabat
pemerintah daerah, tokoh-tokoh partai politik dan organisasi massa. Pada
kesempatan itu Presiden menegaskan bahwa penghancuran sisa-sisa
G.30.S/PKI adalah keharusan yang mutlak demi pengamanan Pancasila dan
negara. Dalam hubungan ini Presiden mengingatkan bahwa kendatipun masih
ada bahaya PKI namun kita tidak perlu gelisah, dan sebaliknya jangan
pula lalai mentang-mentang ada ABRI yang giat menumpas sisa-sisa PKI
itu.
Dalam pada itu ketika bertatap muka
dengan para mahasiswa Universitas Syah Kuala di kampus Darussalam, Banda
Aceh, Presiden Soeharto telah menekankan pentingnya pembangunan
spiritual dalam negara Pancasila ini. Akan tetapi diingatkan oleh
Presiden Soeharto bahwa pembangunan di bidang material tidak pula kurang
pentingnya. Oleh karena itulah pada taraf pembangunan sekarang ini,
pembangunan yang bersifat material diutamakan oleh pemerintah. (AFR).
[1]
Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23
Maret 1973″, hal 39-40. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden
RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT.
Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003.