Presiden Soeharto Mulai Kunjungan Ke Sumatera[1]
SENIN, 26 AGUSTUS 1968, Pagi ini
Presiden Soeharto beserta rombongan meninggalkan Jakarta menuju
Pekanbaru. Pekanbaru merupakan persinggahan pertama, dalam rangka
kunjungan kerja Presiden ke empat provinsi di Sumatera, yaitu Riau,
Sumatera Barat, Aceh dan Sumatera Utara. Kunjungan Presiden ke Sumatera
ini merupakan pula bahagian kedua dari kunjungan kerjanya ke Sumatera.
Sebagaimana diketahui pada tanggal 15-21 Juli yang lalu, Presiden
Soeharto telah berkunjung di ketiga provinsi lainnya di pulau tersebut,
yaitu Lampung, Sumatera Selatan dan Jambi.
Di Pekanbaru hari ini Presiden Soeharto
menghadiri sidang istimewa DPRD-GR Riau. Dalam pidatonya, Presiden
Soeharto antara lain mengatakan bahwa PKI sedang merencanakan untuk
berkuasa kembali di Indonesia. Dalam rangka itu, demikian Jenderal
Soeharto, partai terlarang itu merencanakan untuk menggunakan daerah
Riau sebagai basisnya, dari sana PKI selanjutnya akan berusaha menguasai
seluruh Sumatera. Dipilihnya daerah Riau ini sebagai basis gerakan
politik PKI, tidak lain karean daerah ini sangat strategis letaknya,
antara lain dekat dengan jangkauan gerakan komunis internasional.
Selanjutnya Presiden menegaskan tentang
perlunya kita menghancurkan sisa-sisa PKI secara total. Dalam rangka
itu, menurutnya Presiden Soeharto, ada tiga cara untuk menghancurkan
sisa-sisa PKI secara total. Pertama, Penghancuran secara fisik terhadap
isa-sisa organisasi terlarang itu. Kedua, terus meningkatkan dan membina
persatuan dan kesatuan sesama potensi Orde Baru. Ketiga memperbaiki
tingkat perekonomian kita, sehingga kita dapat meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak. (AFR).
[1]
Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23
Maret 1973″, hal 37-38. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden
RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT.
Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003.