Emporia Kansas, 22 Juni 1998
Kepada
Yth. Bapak H.M. Soeharto
Jl. Cendana No. 8
Jakarta-Indonesia
Tuntutan Reformasi Berlebihan[1]
Salam Perjuangan,
Dengan rasa hormat ijinkanlah saya
memperkenalkan diri: Nama saya Rhewanaden, mahasiswa Emporis State
University untuk program study Master of Business Administration.
Melihat situasi dan perkembangan yang terjadi di tanah air, yang saya
ikuti melalui media massa dan internet, membuat saya berani melayangkan
surat ini kepada Bapak. Sebagai seorang Nasionalis yang mencintai
perjuangan dan pahlawan bangsanya, saya merasa geram dan terganggu
dengan adanya orang-orang yang terus menghujat dan memfitnah Bapak.
Melihat perjuangan dan pengabdian yang
telah Bapak lakukan terhadap bangsa dan tanah air tercinta, seharusnya
Bapak dianugerahi sebagai pahlawan bangsa. Di periode kepemimpinan Bapak
banyak hasil pembangunan yang telah dicapai dan dapat dinikmati.
Kalaupun ada kekurangan itu adalah hal wajar karena Bapak juga seorang
manusia. Kenapa Bapak yang harus disalahkan. Dan ironisnya orang-orang
yang dekat dan yang mendukung serta meminta Bapak duduk kembali menjabat
kursi Kepresidenan, malah ikut menjatuhkan dan berusaha cuci tangan.
Kami mahasiswa yang berada di luar
negeri bukan tidak merasakan pahitnya penderitaan penduduk Indonesia.
Banyak dari kami yang terpaksa harus pulang kembali dan banyak yang
harus bekerja karena kesulitan biaya. Bukan kami tidak ingin adanya
reformasi, tetapi menurut saya yang dituntut sebagian orang terlalu
berlebihan dan sebagian telah kehilangan arahnya dan hanya mementingkan
kepentingan tertentu. Itu membahayakan stabilitas pembangunan, dan
bahkan telah menghilangkan hak azasi Bapak sebagai tokoh Pahlawan
Bangsa.
Sebagai orang kecil ijinkanlah saya
bersama surat ini menyampaikan dukungan Moril kepada Bapak. Semoga Bapak
Tabah. Suatu saat kebenaran akan terungkap. Dan juga saya ingin
menyampaikan salam kepada putri Bapak, Mbak Tutut untuk meneruskan
perjuangan menegakkan kebenaran, karena menurut saya Mbak Tutut
mempunyai kapasitas, kharisma dan juga massa.
Salam Hormat,
Thewanaden
Emporia Kansas – USA
[1]
Dikutip langsung dari buku berjudul “Empati di Tengah Badai:
Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998″, (Jakarta:
Kharisma, 1999), hal 643-644. Surat ini merupakan salah satu dari 1074
surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan
luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan
simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat
tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.